Penanda Pengukuhan Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia
BATIK
Mungkin aku hanya selembar mori, awalnya
Sebagai pembungkus jenazah, mengantarnya ke
Lorong yang menghubungkan ke semesta yang lebih keramat
Namun suatu hari tangan seni membentangkan diriku
Seuntai garis, seberkas corak, menghias tubuhku serupa tatu
Dirundung lilin cair dengan tekun, seperti prosesi embun
Direndam dalam gelimang warna, mengisi ruang benang
yang tak terlindung. Sebelum sorot surya mengekalkannya
Demikian silih berganti, berhari-hari, berhati-hati
Aku pernah menjadi mori, katun, kain
Dan serat nenas menyusup ke dalam jalinan
Dicium bibir canting dengan kesungguhan dan tiupan ruh
Agar tiap bercak, lengkungan, dan tebal-tipis rona, memiliki irama
Berbeda antara
Untuk tiap kelahiran di pedalaman maupun pesisiran
Bermacam cara membentuk citra tak serupa, antara tulis dan tera
Ke pelbagai negeri keluargaku bermuhibah, hingga antah-berantah
Tercatatlah tempat lahir yang menjadi buah bibir:
Surakarta,
Tegal, Lampung, Palembang, Makas
Mungkin aku pernah ningrat dalam buaian
Namun tak menolak turun anjang
Mengiringi perjalanan para
Menjadi selendang penari, mewarnai pelbagai festival dan karnaval
Janjiku dari Tanah Pertiwi:
”Kepada siapa pun aku ingin mengabdi
sebagai jati diri.”
Jakarta, 2 Oktober 2009
Menandai pengukuhan seni batik sebagai wari
5 Comments:
Duuh, cantik banget mas, sepertinya SBY n mentri Kebudayaan wajib baca puisi ini...
Terima kasih, Qin. Ini bagian dari sumbangsih saya, juga untuk mengingat sebuah kekayaan budaya yang kita miliki
This comment has been removed by the author.
cheap mlb jerseys
oklahoma city thunder jerseys
moncler pas cher
chanel bags
polo ralph lauren
ugg outlet
tory burch outlet
gucci outlet
ray ban sunglasses
ray ban wayfarer
201612.24wengdongdong
zzzzz2018.8.29
ugg boots clearance
tory burch outlet
canada goose uk
nike shoes
pandora jewelry outlet
canada goose jackets
michael kors outlet online
valentino shoes
fitflops sale
moncler online
Post a Comment
<< Home