Enam Cangkir Kopi Perpisahan
Pak Onang yang baik budi,
Minumlah kopi dari cangkir yang pertama
Setelah tidur yang terlambat
Tentu juga bangun terlambat
Jam berapakah ini?
Ayam jantan sudah tak berkokok lagi
Dia sibuk mengejar-ngejar betina ke kebun tetangga
Pak Onang yang baik hati,
Ayo minum kopi dari cangkir yang kedua
Kali ini buatan istimewa Bu Mimi
Seruput segar untuk mulai bekerja
Setumpuk AFA yang menunggu diperiksa
Ditandatangani agar berjalan kembali
Sebelum datang berkas setumpuk lagi
Pak Onang yang selalu penuh sim
Teguklah secangkir kopi ketiga
Sengaja menyeduh sendiri di pantri
Sebagai penyempurna menu makan siang tadi
Sekarang saatnya untuk konsultasi
Teman sejawat ingin berbagi hati
Wah, bagaimana rasanya
Pak Onang yang semakin mumpuni
Mari kita hirup kopi dari cangkir keem
Soalnya nyala mata tinggal seperem
Padah al sebentar lagi menghadiri ra
Jadi, berapa jumlah DO bulan ini?
Cek dulu penjualan Mitsubishi
Jangan jauh-jauhlah bedanya
Pak Onang yang suka menyanyi
Sudah saatnya minum kopi dari cangkir kelima
Gitar Togi rasanya perlu disetem sana-sini
Ah, mendengar suara Bapak rasanya tenteram sekali
Walaupun waktu kerja sudah menjelang usai
Ruhani perlu selalu tambahan energi
Tentu agar selalu terberkati
Pak Onang yang hendak mohon diri
Rasanya harus menuntaskan kopi cangkir keenam
Memandang hari silam ketika sering tertekan
Oleh taktik dan muslihat bagian penjualan
Mengingat jabatan akhir yang sedikit berpikir
Mungkin tiba waktunya undur diri ucapkan pamit
Dengan maaf, terima kasih, dan salam perpisahan
untuk teman sejawat yang pensiun dini: Pak Onang
Jakarta,31 Agustus 2007
Kurnia Effendi
1 Comments:
replica watches
ray ban glasses
toms shoes
polo ralph lauren uk
christian louboutin uk
supra sneakers
michael kors handbags
nike roshe run
fitflop shoes
canada goose outlet
201612.24wengdongdong
Post a Comment
<< Home