Monday, April 28, 2008

Bincang Buku Hee Ah Lee di Gramedia Paris van Java Bandung, Minggu 27 April 2008

Teman-teman semua

Ternyata acara bincang buku The Four Fingered Pianist, Memoar of Hee Ah Lee, di Gramedia Paris van Jawa Bandung, Minggu 27 April 2008 jam 10:30, dihadiri oleh banyak sahabat. Termasuk Mas Gamawan Waloeyo dari Komunitas Leo Kristi bersama istri dan putranya. Terima kasih saya ucapkan dan saya bahagia sekali.

Di kala jeda, sewaktu penampilan teman-teman tunanetra dari Wiyata Guna di panggung, saya turun menghampiri Mas Gam. Saya bilang: ”Jika ada pertanyaan, memoar siapa yang akan ditulis berikutnya... saya akan jawab Leo Kristi”. Mas Gam meminta Mbak Wiwied, istrinya untuk mengajukan pertanyaan itu, namun sayang sampai akhir acara tak teralisasi. Ada tiga atau empat sesi pertanyaan (masing-masing dengan 3 penanya) yang diberikan oleh Andrea Hirata sebagai moderator, disambut cukup atraktif. Seputar Hee Ah Lee, tentu saja, dan bagaimana proses menulisnya.

Sesudah itu, ada waktu untuk book signing, sebelum saya ditarik oleh manajer Gramedia untuk foto di depan counter buku Hee Ah Lee. Saya mencari-cari Andrea yang ternyata sudah mendahului pesan tempat makan di Chi Met (dua ratus meter dari Paris van Java), sekaligus ada sekelompok mahasiwa Unisba yang hendak melakukan wawancara. Saya bersama Gangsar Sukrisno (mewakili grup Mizan, karena Deden Maulana dan Diana Caroline sudah mendahului kembali ke Jakarta) dan teman-teman tunanetra, digiring oleh Dhipie Kuron dari Renjana Orgainizer menuju tempat makan. Rupanya masih ada beberapa pembeli buku yang mengejarnya ke saung kami untuk meminta tanda tangan.

Sayang sekali, teman Mas Adi, Ir Dharmawan, alumni ITB yang memiliki jabatan intelektual di ITB akan mengembangkan bakat menulisnya ke khazanah fiksi tidak hadir. Atau hadir namun tidak sempat bertemu? Saya belum pernah melihat wajahnya jadi tak mengenalinya di antara hadirin.

Saya bawa putri saya bersama sepupu dan teman sekelasnya yang ingin banget ketemu Andrea Hirata dan bisa ngobrol dan foto-foto. Terpenuhilah cita-cita mereka, baik di dalam toko buku Gramedia sebelum kami dipanggil oleh Rinrin sang pemandu acara, juga ketika makan bersama di Chi Met.

Pada akhirnya saya mengucapkan terima kasih untuk semua pihak. Kepada Senny Alwasilah dan putrinya yang mengaku baru tahu saya menulis buku itu. Kepada Hermawan Aksan, salah satu penyunting selain Shinta, yang menunda pulang ke Bumiayu untuk ulang tahun anaknya. Kepada Sita, produser Female Weekend yang ramah menyambut kami di kantor radionya. Kepada Dewi di Cafe de Risol yang telah menyiapkan sarapan buat saya dan 3 ABG (Nifa, Dita, Firda) yang menemani saya. Kepada teman-teman tunanetra yang menyanyikan lagu ”Sempurna” dan menawari saya untuk singgah di Blind Cafe Cihampelas Walk (kapan-kapan, ya, pasti!). Kepada Andrea Hirata yang sudah jauh-jauh hari ngotot ingin menjadi moderator dalam bincang buku itu. Kepada Dhipie Kuron yang yak kunjung lelah dan tetap tersenyum cantik walau seminggu sebelumnya terbang ke mana-mana mengawal Laskar Pelangi. Kepada PARLE yang telah membagikan tabloidnya sehari sebelum tanggal terbit demi acara itu dan sosok Gangsar Soekrisno di cover belakang...dan yang tak tersebutkan satu per satu

Semoga buku itu, sketsa kehidupan Hee Ah Lee The Four Fingered Pianist yang dikemas dalam format cantik hardcover, benar-benar membuahkan inspirasi dan motivasi bagi semua sahabat serta pembaca di Indonesia. Karena seperti yang berulang-ulang saya sampaikan dalam perjumpaan dengan khalayak maupun saat talkshow (oya, sebelum bincang di Gramedia, jam 9:30 - !0:15 saya dan Deden Maulana dari penerbit Hikmah diundang talkshow di Radio Female Bandung) di pelbagai radio (Pro 2 FM, Delta, Kis FM, dan ”D” Radio), bahwa:

1. Kisah hidup Hee Ah Lee dan ibunya yang luar biasa itu harus ditulis dalam sebuah buku.

2. Buku itu harus dibaca oleh banyak orang

Salam persahabatan bagi dua ratus dua puluh juta jiwa di Persada Nusantara

Kef

 

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

salam kenal mas kurnia..
saya sengaja datang ke acara diskusi buku di pvj itu krn kebetulan sudah punya bukunya.. dan lebih senang lagi akhirnya kepilih untuk bertanya.. walo awalnya gak pernah kepilih..(bang andrea nunjuknya orang2 yang didepan terus sih..) tp untung mas kurnia lihat tanganku dan nunjuk aku..he.he.. dan dapet ttd tangan mas kurnia dibukuku... thanks ya..

9:58 PM  

Post a Comment

<< Home