Tuesday, July 22, 2008

Sosok Valerina Daniel

Siap dengan COP 13

Bulan lalu, tepatnya tgl 9 Juni 2008, Valerina Daniel mengikuti Global Tiger Conservation Inisiative yang diselenggarkan oleh Bank Dunia di Washinton DC, Amerika Serikat. Ia mewakili Duta Lingkungan dari Indonesia, bersama-sama dengan seluruh wakil negara yang hutannya memiliki harimau. Antara lain, Rusia, Nepal, Kamboja, Birma, Srilanka, China, dll.

Untung kandungan saya waktu itu sudah memasuki 3,5 bulan. Jika masih lebih muda, tentu saya tak diizinkan terbang,” ujarnya dengan senyum yang senantiasa terkembang.

Valerina memang sedang hamil anak pertama. Diperkirakan akan lahir akhir November 2008. “Mudah-mudahan bersamaan dengan ulang tahun saya,” harapnya. Memang kapan ulang tahunnya? “Tanggal 25 November. Tahun ini saya berusia 29. Doakan ya.”

Sesudah pertemuan besar di Amerika itu, sebenarnya masih banyak kunjungan yang harus dilakukan, khususnya di Indonesia. Misalnya bulan depan ke Padang dan selanjutnya ke Aceh pedalaman. Wah, bagaimana dengan kondisi kehamilannya? Apakah akan tetap lincah bergerak dengan vitalitas yang tinggi?

“Nggak apa-apa. Bayi dalam perut saya sudah sejak dini terbiasa dengan perjalanan. Semoga ia justru kuat. Tapi tentu ada masanya saya akan berhenti beraktivitas. Saya akan lebih sayang anak manusia ketimbang anak harimau, kan?”

Ngomong-ngomong soal baby, apalagi ini anak pertama, tentu sudah ada nama yang hendak diberikan. “Saya belum tahu, apakah ini laki-laki atau perempuan. Jadi nama masih dikumpulkan. Yang penting nama itu islami dan bermakna baik. Ada usul?” Valerina tertawa.

Tetapi ia mengaku terinspirasi dengan nama Angelina Jollie, artis yang aktif melakukan kegiatan sosial. Menurut Valerina yang jago berbahasa Perancis, “Jollie itu artinya cantik.” Apakah naluri sang ibu sudah mulai terbit? Anaknya mungkin akan lahir perempuan.

Valerina menjadi Duta Lingkungan Indonesia sejak tahun 2005, setelah Rachmat Witoelar dilantik sebagai Menteri Lingkungan Hidup.Masa jabatan”nya juga akan sama dengan satu periode pemerintahan.

Selain mengikuti pertemuan kelas dunia, seperti Konferensi Perubahan Iklim (Climate Change) yang diselenggarakan di Bali, akhir 2007, Valerina juga bicara (verbal) mengenai lingkungan hidup, memberikan penyadaran tentang pentingnya lingkungan yang sehat melalui katalog dan buletin. Kampanye tertulis akan lebih bertahan lama, sosialisasinya dilakukan secara berkala dan rutin.

Valerina mengusulkan kepada Pak Rachmat Witoelar untuk membuat campaign-media bernama COP 13. “Ini singkatan dari Cara Oke Pelihara Bumi. Angka 13 diambil dari konferensi ke-13, yang diselenggarakan di Bali. Tetapi nanti dalam grafisnya, angka 1 dan 3 akan dibentuk serupa huruf B, sebagai inisial Bumi.”

Dulu Valerina dikenal debagai presenter/host di Metro TV. Kini ia memilih freelance, agar dapat mengatur kegiatan lebih fleksibel. Namun bila Anda ingin melihat wajahnya, tontonlah acara dialog politik di TVRI, yang dikelola oleh Anies Baswedan. Selain itu, Valerina juga menjadi moderator talkshow tentang perempuan di Astro TV.

Ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Valerina yang ramah dan ucapan-ucapannya menyiratkan kecerdasan memang terasa cantik luar dalam. Ia tetap bugar meski harus melayani setiap pertanyaan para pengunjung pameran kartun juara “Ekomunikasi” yang dibukanya. Kita tunggu saja 13 Cara Oke Pelihara Bumi, yang tentu merupakan kiat-kiat praktis namun akan berdampak positif bagi keselamatan Bumi kita tercinta ini.

(Kurnia Efendi)