Tuesday, December 23, 2008

Jakarta International Literary Festival 2008

REKOMENDASI

          Berdasarkan harapan ideal yang hendak dicapai Jakarta International Literary Festival (Festival Sastra Internasional Jakarta) 2008, dan dengan mempertimbangkan berbagai gagasan yang berkembang dalam “Seminar Internasional” Festival Sastra Internasional Jakarta, 12 Desember 2008 yang mencoba membahas tiga persoalan mengenai (1) Sastra Indonesia di Mata Dunia, (2) Prospek Penerbitan Sastra Indonesia di Mancanegara, (3) Politik Nobel Sastra, serta dengan memperhatikan usulan, saran, dan rekomendasi peserta Temu Sastrawan (Gathering), 13 Desember 2008, Panitia Festival Sastra Jakarta 2008 mencatat beberapa hal penting untuk digunakan sebagai bahan rekomendasi. Adapun hal-hal yang dimaksud itu adalah berikut ini:

1.      Penyelenggaraan Festival Sastra Internasional Jakarta 2008 dipandang sangat penting dan strategis bagi usaha-usaha (a) pengenalan dan penyebarluasan khazanah sastra Indonesia di mancanegara, (b) ajang pertukaran gagasan dan informasi bagi sastrawan Indonesia yang tersebar di berbagai daerah, (c) membuka berbagai peluang kerja sama, baik antarsastrawan di berbagai daerah sebagai bagian dari komunitas sastra Indonesia, maupun antarsastrawan Indonesia dan sastrawan mancanegara, (d) meningkatkan frekuensi  pertemuan antara sastrawan Indonesia dan sastrawan dunia, (e) melakukan berbagai kemungkinan penerjemahan khazanah sastra Indonesia ke dalam bahasa-bahasa dunia, dan menerjemahkan khazanah sastra asing ke dalam bahasa Indonesia.

2.      Penyelenggaraan Festival Sastra Internasional Jakarta dipandang dapat mengakomodasi keberadaan dan peranan sastrawan Indonesia, baik yang berkiprah di tingkat lokal, nasional, maupun internasional untuk meluaskan jaringan kerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas karya-karyanya yang memungkinkan masyarakat Indonesia dan masyarakat di mancanegara dapat mengapresiasi khazanah kesusastraan Indonesia secara proporsional.

3.      Penyelenggaraan Festival Sastra Internasional Jakarta dipandang juga telah membuka ruang yang lebih luas bagi usaha peningkatan penerbitan buku-buku dan penyebarluasannya di masyarakat, pengkajian-pengkajian tentang khazanah kesusastraan Indonesia, dan berbagai kegiatan kesusastraan lainnya yang dapat membangun citra kesusastraan Indonesia sebagai warga sastra dunia.

4.      Penyelenggaraan Festival Sastra Internasional Jakarta dipandang telah memberi kontribusi penting bagi usaha menciptakan Jakarta sebagai kota wisata yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk bagi pengenalan khazanah dan kebudayaan etnik di berbagai daerah di Indonesia.

5.      Mengingat Festival Sastra Internasional Jakarta 2008 dipandang telah memberi perspektif baru di mana sastrawan dapat memainkan peranan penting bagi usaha menciptakan citra (image) Jakarta sebagai kota wisata dan sekaligus sebagai pintu masuk pengenalan aset wisata di wilayah Jakarta lainnya dan di berbagai daerah di Indonesia, maka penting artinya membangun sinergi yang positif antara sastrawan dan Pemerintah Daerah Khusus Jakarta khususnya, dan pemerintah-pemerintah daerah lainnya di Indonesia.

 

Mengingat, menimbang, dan memperhatikan berbagai gagasan penting sebagaimana yang dirumuskan di atas, serta gagasan dan harapan dari para peserta Festival Sastra Internasional Jakarta 2008, maka dengan ini Panitia Festival Sastra Internasional Jakarta 2008 merekomendasikan langkah-langkah strategis yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Khusus Jakarta sebagai berikut.

1.      Pemda DKI perlu menempatkan Festival Sastra Internasional Jakarta sebagai agenda kegiatan dua tahunan dengan kegiatan dan penyelenggaraan yang lebih luas sebagai usaha untuk terus-menerus dan berkelanjutan meningkatkan citra Jakarta sebagai kota kesusastraan, kota kebudayaan, dan kota wisata. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Khusus Jakarta perlu menyediakan anggaran khusus dalam Anggaran Perbelanjaan Belanja Daerah (APBD) untuk penyelenggaraan kegiatan ini.

2.      Sebagai usaha penyebarluasan khazanah kesusastraan Indonesia dan pengenalan keberagaman kebudayaan Indonesia di mancanegara, Pemda DKI perlu meningkatkan kerja sama sastra dan budaya antarnegara dengan lebih mengembangkan aktivitas sister city dan penerjemahan khazanah kesusastraan Indonesia dalam berbagai bahasa asing.

3.      Mengingat Festival Sastra Internasional Jakarta berperan sangat strategis, maka penyelenggaraan kegiatan ini perlu mencakupi keseluruhan ruang lingkup yang melibatkan (a) sastrawan dan pekerja sastra, (b) komunitas sastra, (c) penerbit, (d) pers/media massa, (e) kalangan akademis, (f) guru dan pelajar, dan (g) birokrat dan pemerintah daerah.

4.      Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dinyatakan dalam butir (3), maka diperlukan sinergi untuk mengembangkan kreativitas sastrawan Indonesia dengan agenda (a) Pengayaan karya sastra, (b) Pertunjukan sastra, dan (c) Penghargaan sastra.

5.      Festival Sastra Internasional Jakarta perlu memberikan penajaman pemikiran untuk mengembangkan agenda-agenda yang lebih kontekstual terhadap kondisi masyarakat sebagai bentuk kepedulian sastrawan terhadap berbagai masalah  kebudayaan.

6.      Festival Sastra Internasional Jakarta memberikan harapan baru bagi sastrawan mengenai isu perlindungan hukum hak cipta, kemerdekaan berkarya yang bertanggung jawab, penghargaan martabat yang didukung oleh negara, menempatkan posisi sastrawan sebagai duta seni yang membawa nama baik negara di mata masyarakat dunia.

Dengan butir-butir rekomendasi di atas, maka pemerintah daerah yang diwakili oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Daerah Khusus Ibukota, Jakarta mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Festival Sastra Internasional Jakarta selanjutnya.

Jakarta, 13 Desember 2008

Tim Perumus

Maman S Mahayana

Ahmadun Yosi Herfanda

Abdul Hadi WM

Kurnia Effendi

Suminto A Sayuti

 

 

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

hallo, mas apa kabar? kalau ke tegal mampir dong ke hotel karlita. aku ingin belajar banyak darimu soal segala hal. barangkali sempat, kunjungi blogku di www.sastrategal.wordpress.com (igho)

1:09 AM  
Blogger sigid widagdo said...

Setuju, setuju, setuju atas rekomendasinya.
Terimakasih mas Kurnia Effedy, mempercayakan saya menjadi salah satu pemenang lomba cerpen JILFest 2008.
Dan memang benar adanya, banyak yang harus dipelajari dari mas Kunia.

4:24 PM  
Anonymous Anonymous said...

jakarta sudah, kalau bandung???

4:19 PM  

Post a Comment

<< Home