Thursday, August 02, 2007

Infotainment

Helena Rea, Ingin Menjadi Guru Sekaligus Penulis

Gadis charming ini memiliki kegemaran mengamati perilaku orang di keramaian. Apakah ia seorang yang sangat peduli dalam kegiatan sosial? Barangkali benar. Helena Rea, kelahiran Ende, Flores, 5 September 1978, bekerja pada lembaga Palang Merah Irlandia yang berkedudukan di Aceh. Helen, panggilan karibnya, ditugaskan di bidang media, sudah tentu pandai menulis. Setidaknya ia pernah membikin katalog maestro pelukis Affandi dan membantu menyunting buku 50 Tahun Ford Foundation (2003).

Karier menulisnya dimulai tahun 2001-2002 melalui majalah Pantau yang diterbitkan oleh Komunitas Utan Kayu. Saat itu Helen masih kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogya, jurusan Sastra Jepang. Ketertarikannya pada masalah sosial telah dirintis sejak lulus kuliah 2003, di International Committe of The Red Cross. Sebentar aktif di sana, kemudian bergabung dengan IRISH sejak September 2005 hingga sekarang. Media berupa tabloid yang ditanganinya dengan bergairah adalah Rumoh PMI

Perhatiannya terhadap perilaku manusia sempat menghimpun kisah tentang kehidupan masyarakat GAM, namun sebagai pekerja di lembaga netral tentu tak mungkin menuliskan sesuatu yang bersifat politis. Cita-citanya ingin menjadi guru yang bisa membimbing anak-anak SD, sekaligus mencurahkan seluruh pengalamannya dalam tulisan.

Siapa penulis favoritmu? “Paulo Coelho, khususnya untuk karyanya yang berjudul Eleven Minutes. Itu luar biasa. Meskipun yang terkenal adalah The Alcemist.” Jawab Helen mantap. Namun bagi Helen, tokoh yang memberikan inspirasi baginya adalah almarhum Edward Said, pengarang dan sejarawan berkebangsaan Palestina yang menulis tentang Zionisme. Sebagai dosen yang mengajar di Universitas Columbia, Edward, meski menggarap karakter Israel tetap meletakkan dirinya pada posisi yang objektif.

Mudah-mudahan, Helen juga akan tetap objektif dalam menghadapi situasi di Aceh melalui posisinya di lembaga Palang Merah. Dan percayalah, ia seorang sahabat yang cantik dan hangat.

(Kurnia Effendi)

 

 

 

0 Comments:

Post a Comment

<< Home