Friday, July 13, 2007

Janji Kaum Muda di Hari Anti Narkoba International

            Taman Menteng malam itu, 26 Juni 2007, menjadi saksi sejumlah aktivis dan kaum muda yang berikrar menolak narkoba dari kehidupan mereka. Ada sepuluh yayasan, di antaranya Asa Bangsa, Cinta Anak Bangsa, Keluarga Pengasih Indonesia, Fun Kampus, dan Terakota, menyelenggarakan acara di pentas terbuka untuk memperingati Hari Anti Narkoba Internasional. Malam itu, selain menampilkan pertunjukan musik dan pembacaan puisi, juga talkshow yang menghadirkan relawan rehabilitasi dan mantan pengguna narkoba.

            Dipandu oleh MC Eddy Brokoli dan Rian Pelor, acara dibuka dengan beberapa sambutan. Dari Kementrian Pemuda dan Olah Raga diwakili oleh Zandian Asmara, sedangkan Ida Wulan mewakili Kementrian Pemberdayaan Perempuan. Sementara Zulfiah Ambardi memberikan sambutan sebagai wakil dari sepuluh yayasan di balik acara ini. Tahun lalu, mereka menyelenggarakan kegiatan serupa di Bundaran HI.

            Pertunjukan kolaborasi antara musik dan puisi ditampilkan oleh Otak Encer, merupakan anggota Komunitas BungaMatahari. Dilanjutkan dengan dua lagu dari grup band Sore yang menyanyikan lagu tematik berjudul “Mata Tertutup Debu”. Penampilan Lenggi, gitaris cantik penembang lagu balada, sangat memukau. Ia melantunkan “Hope”, karya cipta sendiri yang akan dirilis dalam album perdananya 6 Juli nanti.

            Talkshow yang menghadirkan 4 orang di panggung cukup menarik perhatian pengunjung yang tak kurang dari empat ratus orang. Ibu Aisyah dan Ibu Melanie Hermanto, keduanya merupakan relawan yang setidaknya telah 10 tahun terlibat dalam rehabilitasi pengguna narkoba. Mendampingi kedua ibu itu, Renggo dan Regi. Renggo mengaku hidupnya hancur setelah 6 tahun tenggelam dalam ketergantungan pada obat-obatan zat adiktif, kini sembuh dan sempat menjadi instruktur untuk para korban lain, sebelum kuliah di Psikologi UI. Sementara Regi adalah contoh cowok yang mengaku menjalani hidup tanpa merokok, alkohol, maupun pengaruh narkoba. Padahal dia pemain musik rock yang bahkan tangannya bertato.

            Acara yang ditangani oleh kaum muda dan selebritis, di antaranya Dian Sastro dan Happy Salma, ini ditutup dengan renungan. Puisi karya Eros Djarot yang juga hadir malam itu, dibacakan oleh Wulan Guritno, Angga, dan Yana. Seluruh peserta dan penonton menghikmati dengan menyalakan lilin dalam temaram malam penuh bintang. Seolah-olah ingin menyerukan: Jauhilah narkoba, narkotika dan obat-obatan yang mengandung zat adiktif, karena tidak ada dampak lain kecuali merusak otak dan tubuh sendiri.

            Di pengujung acara, Glenn Fredly membawakan beberapa lagu. Di sela-sela menyanyi Glenn menceritakan nasib kawan baiknya yang mati muda karena over-dosis, padahal sahabatnya itu anak keluarga baik-baik yang taat pada agama. Nah, betapa mengerikannya narkoba yang tak pilih-pilih korban. Kita harus memutuskan untuk tidak terjerumus ke sana. Semoga renungan Hari Anti Narkoba Internasional benar-benar menjadi alarm bagi kita.

(Kurnia Effendi)

 

 

2 Comments:

Blogger Haris Firdaus said...

salam kenal, mas kurnia efendi. hebat ya, banyak acara budaya yang bisa dijadikan sebuah kampanye yang positif yang lbih punya guna yang "nyata".

7:59 PM  
Blogger Unknown said...

mont blanc pens
michael kors handbags
michael kors outlet
louis vuitton outlet stores
cheap nba jerseys
the north face
hollister clothing
jordan retro
replica rolex watches
moncler jackets
201612.24wengdongdong

4:23 PM  

Post a Comment

<< Home