Tuesday, November 06, 2007

Selamat Jalan Pak Indrawan

Hari ini, seorang teman sejawat pamit dari pekerjaannya karena usia pensiun. Sekira 13 tahun yang lalu, dia, Pak Indrawan menawarkan pekerjaan kepada istri saya untuk membantu di bagiannya: Faktur Suzuki Motor. Maka bekerjalah istri saya di ATPM Suzuki Motor. Namun hanya berlangsung setahun, karena dulu tak boleh suami-istri bekerja di ruang kantor yang sama, padahal saya ditempatkan di Direktorat lain, Marketing Suzuki Mobil. Tapi ya sudahlah, akhirnya istri yang mengalah dan pindah ke Nesic-Bukaka. Itu tahun 1996.

Kini Pak Indrawan akan mengadakan perjalanan ”karier”nya untuk istirahat di rumah menikmati masa pensiun. Taman-teman di Suzuki Motor meminta sebuah puisi untuk dibacakan saat Farewel Party. Di bawah ini, dengan segala ingatan dan pengetahuan saya sepanjang mengenalnya, saya curahkan dalam bentu kata-kata.

 

Selamat jalan, Pak Indrawan

Dua puluh tiga tahun bukanlah bilangan kecil

Untuk menghitungnya tak cukup dengan jari tangan dan kaki

Yang terpenting adalah tanda jejaknya:

Jutaan tanda tangan pada faktur ke seluruh Indonesia

 

Pak Indrawan yang kami hormat dan cintai

Di antara kerumun orang pasti tak terlihat

Karena tipis tubuhnya dan memang tak gemar tampil

Walau demikian, selalu sehat oleh terapi rahasianya:

Puasa Senin dan Kamis yang tak tergoda menu pesta

 

Selamat jalan, Pak Indrawan

Sikapnya yang tenang seperti sifat arus bengawan

Bijaksana, tak pernah membuat seorang stafnya tersudut

Kesalahan selalu dipandang secara teamwork

Seluruh rekan akan mendapatkan teguran dan pencerahan

 

Ruangnya dipindah ke sana-kemari oleh kebutuhan organisasi

Tetapi tak mengurangi arti sebuah kerja teliti

Tumpukan pekerjaan yang kerap memenuhi meja

Pertanda larisnya penjualan dengan jumlah ribuan

Jadi tak heran jika kita masih bertemu di hari Sabtu

 

Selamat jalan, Pak Indrawan

Tampaknya kota Bandung akan menjadi pilihan

Untuk mengistirahatkan badan dan seluruh pikiran

Anak-anak akan melanjutkan sekolah di ibukota Priangan

Tinggal memandang dengan doa dan harap kebersahajaan

 

Maafkan kami yang mungkin pernah melakukan khilaf

Terima kasih kami ucapkan untuk kerjasama yang panjang

Doa kami hantarkan untuk perjalanan kemudian

Sesungguhnya perpisahan ini hanya berbeda ruangan

Karena selalu ada hati yang menjembatani silaturahmi

 

Salam,

Kurnia Effendi

 

 

 

 

0 Comments:

Post a Comment

<< Home