Menara Waktu
Kayu Tanam terletak di Sumatera Barat. Bulan November 1997 saya berada di sana, sebuah tem
Perjalanan naik bis dari Taman Ismail Marzuki pukul 11 hari Kamis tiba di Kayu Tanam menjelang Ashar hari Jumat. Kami sem
Di restoran Angin Berhembus, yang kaki-kaki bangunannya sebagian terendam ke pantai danau, kami singgah untuk makan. Dalam obrolan sem
Pertemuan sastrawan se-Nusantara itu memang menghadirkan tak hanya pekerja sastra Indonesia. Di sana berkumpul tokoh-tokoh pembicara dari Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia. Saya ingat, dari Indonesia ada Budi Darma sebagai pembicara untuk novel. Sutardji Calzoum Bachri bicara tentang pantun. Sapardi Djoko Damono membahas puisi. Selain mereka ada juga Taufiq Ismail, Danarto, Slamet Sukirnanto, Hamsad Rangkuti. Rendra membaca puisi dalam pertunjukan yang berlangsung malam hari, di antara penampilan teater dari kelompok-kelompok setem
Saya ingat, dari tem
Waktu itu saya berharap akan ada perkampungan seniman lagi yang tak hanya seminggu. Saya menda
Tem
Apa yang aneh dengan Jam Gadang, ya? Oh, itu dia! Angka 4 Rumawi yang seharusnya ditulis seperti ini: IV, di lingkaran jam itu ditulis demikian: IIII. Tinggi menara itu 26 meter dengan denah dasar 13 x 4 meter. Hasil rancangan arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh itu dibangun pada tahun 1926. Uniknya, peletakan batu pertamanya dilakukan oleh bocah umur 6 tahun, putra pertama Rook Maker. Jam dengan diameter hampir satu meter itu merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota). Semula menara yang pembangunannya berbiaya 3000 Gulden itu berpuncak bulat dengan
Jam Gadang terletak di tengah taman, menjadi landmark kota Bukittinggi, dekat dengan Pasar Atas. Nama itu mengisyaratkan adanya Pasar Bawah. Tentu saja. Penghubung kedua pasar itu adalah tangga beton yang jumlahnya banyak, saya lupa berapa undakan, tapi pernah menghitung dan bahkan menulisnya dalam sebuah puisi.
Tak jauh dari taman itu ada sebuah kampus bernama Universitas Bung Hatta dengan
Kami saling berfoto, lalu menyusuri pertokoan, mencari souvenir. Banyak penjual kerudung dan busana islami di kedai-kedai yang berderet. Banyak pula delman di sekitar itu sebagai transportasi jarak dekat. Beberapa bangunan Belanda di belakang Pasar Bawah digunakan untuk gudang-gudang. Karena hawanya sejuk, mentari yang bersinar cerah tak sampai membuat keringat membanjir, hanya titik-titik mirip embun di dahi dan kedua tangan.
Memang tidak sebesar Big Ben di London, tetapi memandang Jam Gadang di tengah taman itu seperti sedang menyaksikan menara waktu yang menjadi panutan para pejalan kaki yang alpa membawa arloji. Ia menjadi penunjuk waktu bagi kaum muslimin yang hendak menunaikan salat, atau bagi para pedagang kelontong yang hendak memperkirakan waktu istirahat bagi pegawainya.
Saya terkesan dengan warna-warni yang rancak di deretan kios, juga hiasan yang menandai rumah-rumah keluarga Minang. Jinga, hijau muda, biru langit, kuning terang, ungu dan nila, bertebaran dalam bentuk kerudung dan kebaya panjang. Merjan bersepuh emas, pelapis bakiak yang gemerlap, dan aksesoris, menarik minat para pengunjung kota untuk mendekat dan memilihnya sebagai oleh-oleh.
Dari ketinggian, di puncak tangga Pasar Atas, saya melihat seorang nenek sedang mendaki anak tangga perlahan-lahan. Apakah napasnya memburu? Apakah kedua kakinya akan loyo? Mungkin saya yang cemas berlebihan, karena ia pasti hampir tiap hari melewati jalan ini.
Ketika senja tiba, kami semua harus kembali ke Kayu Tanam. Kami tinggalkan menara waktu yang tetap tegak dalam latar langit lembayung. Kami beranjak dari tem
Sepuluh tahun yang lalu, Pak Ali Akbar Navis, penulis cerpen sohor ”Robohnya Surau Kami”, masih afiat. Kami masih da
(Kurnia Effendi, untuk PARLe)
2 Comments:
chenlina20150627
chanel handbags
replica rolex watches
cheap ran bans
ray ban sunglasses
tory burch outlet
kevin durant basketball shoes
coach outlet
ray ban wayfarer
hollister clothing store
pandora bracelets
true religion
oakley sunglasses wholesale
ralph lauren
burberry sale
louis vuitton
michael kors handbags
hollister clothing
caoch outlet
red timberland boots
michael kors outlet
louis vuitton outlet
ray ban glasses
louis vuitton outlet
michael kors outlet online sale
true religion sale
gucci handbags
birkin bags
christian louboutin shoes
air jordans
cheap toms
ray ban sunglasses
abercrombie and fitch
louis vuitton uk outlet
oakley eyeglasses
prada
louis vuitton outlet
adidas running shoes
louis vuitton
mont blanc mountain
toms wedges
zzzzz2018.8.29ralph lauren outlet
ray ban sunglasses
supreme shirt
christian louboutin sale
oakley sunglasses
moncler uk
ecco outlet
coach outlet online
michael kors outlet
moncler online
Post a Comment
<< Home