Syukuran Bela Studio
Meluncurkan Dua Buku Cerpen Rendra
Rendra menulis cerpen? Bagi sebagian besar pecinta sastra mungkin akan bertanya demikian sehubungan dengan kabar peluncuran dua buku kumpulan cerpen karya Rendra. Selama ini kita mengenal si Burung Merak (sebutan bagi Rendra) itu “hanya” sebagai penyair dan dramawan. Namun ternyata, di masa muda, menulis cerpen justru menjadi awal kariernya sebagai sastrawan.
Cerpen pertamanya ditulis tahun 1954. Alangkah jauhnya masa itu dari hari ini, lebih dari 50 tahun yang lalu. Tetapi kita akan segera percaya begitu melihat setiap jejak tulisan cerpen Rendra di tahun-tahun 50-an yang dimuat di majalah Kisah, majalah Siasat, dan Minggu Pagi. Saat itu Rendra masih berusia dua puluh tahunan (lahir 7 November 1935). Menurut riwayat, bahkan para redaktur majalah sastra masa itu sering memesan cerpen dengan cara prabayar kepada Rendra—hal yang berusaha dihindari, karena Rendra secara pribadi ingin puisi-puisinya yang dimuat. Namun demikianlah, sejarah telah mencatat namanya menjadi penulis cerpen.
Mengapa kemu
Itulah, mungkin, ciri seorang yang semakin bijak dan waskita. Semakin tinggi ilmu, semakin tenar nama, semakin runduk pula jiwanya. Jadi, setelah sekian tahun yang lalu teman-teman sastrawan mengusulkan agar cerpen-cerpen Rendra dibukukan, sang empunya cerita tidak merespons. Barulah ketika penerbit Burungmerak Press yang didirikan oleh Edi Haryono tahun 2005 berhasil menerbitkan 6 buku, Rendra tergelitik untuk menerbitkan kembali sejumlah cerpennya di masa lalu. “Cerpen-cerpen itu ada hubungannya dengan keadaan diriku saat itu,” demikian alasannya.
Akhirnya dua buku itu terbit bersamaan pada bulan Oktober 2007. Buku pertama, Ia Sudah Bertualang (berisi 9 buah cerpen yang ditulis antara 1954-1957)
Peluncuran kedua buku dilaksanakan Minggu malam 25 November 2007 di Bela Studio, Rawa Kuning, Cakung, Jakarta Timur. Acara tersebut sekaligus syukuran Bela Studio sebagai penduduk baru di Gang Kemun sejak em
Pada kesem
(
0 Comments:
Post a Comment
<< Home