Wednesday, December 05, 2007

Tentang Dirimu

Engkau yang bersenandung di kelok sebuah sungai, tempat terindah untuk tinggal para peri, adalah engkau yang selalu menenggelamkanku pada kenangan berlarut

 

Hampir selalu kusebut namamu yang terdiri dari banyak konsonan, merenggut hidupku dari setiap ritual yang dicatat waktu

Kubiarkan dirimu berdiri pada jarak terjauh dari jangkauan tanganku yang gemetar, agar mimpiku selalu berlayar menempuh cakrawala yang kian melebar

Kubacakan setiap keinginan menjadi tanah tempatmu berpijak demi menampung abu tubuhmu andai seluruh ucapanmu gugur serupa debu

Cintaku telah sampai pada batas sakit, sepanjang Braga, sepanjang bayang-bayang yang menari di latar dinding bangunan tua, dalam kaca-kaca air mata

Dan sungai yang mengalir di belakang punggungmu seperti menunggu larung pertemuan kita, sewindu demi sewindu, tak tertakar waktu

Membiarkan senja mendirikan kota, bersusun-susun bagai irama kesetiaan yang ditatah menjadi sebuah simfoni, tanpa satu partitur pun sanggup mencatatnya

 

Engkau yang melangkah pada luruh gerimis menjelang matahari tumpas, memandang langit kesumba tua, adalah engkau yang tak pernah ada

Dan tak punya nama

 

2006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 Comments:

Post a Comment

<< Home