Anya, BungaMatahari, Nuansa Gothic
SEORANG gadis cantik umumnya menggemari segala hal yang lucu dan romantis. Saya merasa surprised sewaktu mengenal Gratiagusti Chananya Rompas, alumnus S2 Jurusan Sastra Gothic di jazirah Inggris setelah sebelumnya menamatkan Jurusan Sastra Inggris di Universitas
“Aku gemar membaca sejak kecil dan ekstra antusias ketika membaca kisah-kisah gelap. Misalnya serial Drakula Cilik yang melibatkan tokoh-tokoh penyihir, hantu atau makhluk-makhluk ajaib dari antah-berantah. Salah satu episode Unyil yang paling membekas pun adalah ketika Unyil dan teman-temannya disandera seorang nenek sihir di hutan.” Demikian pengakuannya dalam bincang-bincang santai. “Dan aku suka sekali karya-karya Edgar Allan Poe.”
Tetapi, Anya justru menggagas milis komunitas penggemar puisi dengan nama BungaMatahari (BuMa). “Selera gelapku ini juga terbawa ke dalam urusan puisi.“ Ujarnya sambil tertawa. Ia dan teman-temannya biasa melakukan pertemuan bertajuk “Kebun Kata“ sebulan sekali di kafe-kafe,untuk saling membahas puisi yang mereka baca.
Komunitas BungaMatahari berulang tahun ketujuh pada 19 April 2007. Namun perayaannya akan berlangsung tanggal 28 April 2007. Rencananya hendak meluncurkan “Rumah Kata“ sebagai program baru. “Ini lebih kepada bagaimana mengolah puisi dalam bentuk karya yang dapat dipamerkan.“ Mungkin semacam puisi grafis, ya?
Ketika ditanya mengenai bacaan favorit, ia menjawab: “Seandainya aku hanya boleh meminta satu buku ketika terdampar di pulau terpencil, kemungkinan besar kupilih The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupery.” Sementara, hobi lainnya adalah memasak. Ia sering menemukan rasa-rasa baru bagi lidahnya, sebagai wisata kuliner.
Anya anak bungsu dari 3 bersaudara, lahir di Jakarta 19 Agustus 1979. Almarhum ibunya yang mula-mula memperkenalkannya dengan bacaan dan Bahasa Inggris. Kini, sambil menunggu pekerjaan yang cocok, setiap Jumat petang Anya mengajar Bahasa Inggris untuk karyawan kantoran di kawasan Jl. Sudirman.
Selamat ulang tahun, BungaMatahari! Semoga selalu mencerahkan seperti surya bagi bumi.
(Kurnia Effendi)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home