Pesta Rakyat Tahunan
Pekan Raya Jakarta
Ulang tahun Jakarta yang jatuh pada 22 Juni, selalu dimeriahkan dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ), berlangsung selama satu bulan penuh. Nama lain event tersebut adalah “Jakarta Fair”, yang kini telah terelenggara ke-41 kalinya. Sebuah pasar malam yang menjadi ajang pesta rakyat, jadwalnya ditunggu-tunggu oleh masyarakat banyak. Sejak lima belas tahun belakangan ini, tidak lagi diselenggarakan di kawasan Tugu Monas, melainkan di bilangan Kemayoran. Sengaja, setelah Kemayoran tak lagi menjadi bandar udara, lokasi yang luas itu dijadikan sebagai pusat perdagangan dengan nama Jakarta International Expo (JIEX) dan Trade Centre. Di atas tanah terbuka yang semula jauh dari jangkauan hunian, kecuali beberapa menara apartemen itu, dibangun beberapa gedung dan hall yang berfungsi sebagai arena pameran dan pertunjukan musik.
Tahun ini, Pekan Raya Jakarta dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Kamis petang, 12 Juni 2008. Presiden menyatakan bahwa kehadiran PRJ diharapkan da
Seperti tahun-tahun sebelumnya, layaknya pasar malam, PRJ menyajikan aneka produk yang dijual dengan harga khusus. Mulai dari makanan dan minuman, busana, barang-barang kerajinan, home appliances, alat-alat elektronik, sampai dengan otomotif (motor dan mobil). Masing-masing menyajikan produknya dalam stand dan boot yang dibuat semenarik mungkin, banyak di antaranya menggunakan daya pikat artis untuk mengundang hasrat pembeli. Di antara kegiatan utama menjual aneka barang, gerai-gerai itu menggelar pertunjukan, dengan para penyanyi dan penari yang atraktif.
Tak hanya itu, untuk melengkapi kesemarakan pesta rakyat, beberapa peserta mengadakan lomba-lomba ringan yang da
Pada lembaran tiket masuk, para pengusaha tidak mau kehilangan kesem
Pihak penyelenggara menyediakan lahan yang sangat luas di kedua sisi pasar malam untuk parkir ribuan mobil. Relatif cukup aman dengan para petugas yang tersebar dan memungut biaya sukarela di luar tarif resmi yang ditetapkan Rp. 10.000,- /mobil untuk sekali parkir tanpa batasan waktu. Tampaknya dua tahun terakhir ini, pedagang asongan hanya beroperasi di luar pagar PRJ, sehingga terasa lebih tertib. Bagi pengunjung yang ingin membawa oleh-oleh makanan khas tradisional Betawi, seperti kerak telor, bisa menda
Menurut para pedagang itu, bila mereka berjualan di dalam lokasi PRJ, harus membayar lebih dari tiga juta rupiah untuk satu bulan. Sedangkan bila berjualan di luar kawasan, “hanya” dipungut biaya sekitar Rp. 250 ribu dalam satu bulan. Seorang penjual kerak telor mengaku hanya memanfaatkan event PRJ saja, selebihnya dia menjalani “profesi” yang lain sebagai penjahit. Segelintir pedagang kerak telor lain ada yang beruntung punya tem
Apakah mereka sadar bergiat di situ dalam rangka ulang tahun Jakarta? Tidak. Mereka semata mencari keuntungan dagang dalam keramaian dengan harapan menda
Dalam event Jakarta Fair, tidak semua produsen otomotif membuka stand. Mobil-mobil kelas mewah (seperti Mercy, BMW, Audy, Volvo, atau Renault) tentu merasa bukan di situ tem
Tidaklah lengkap apabila suasana ulang tahun
Dalam deretan hall ruang pamer yang sangat benderang, pemerintah daerah berpartisipasi membuka gerai kerajinan dari para pengrajin tradisional masing-masing. Kain batik, songket, tenun sasirangan, batu-batu cincin, biji mutiara, perangkat mebel ukiran, sampai dengan lukisan. Bagi utusan daerah, kesem
Melengkapi suasana hiruk-pikuk festival pasar malam, ada sekitar
Berapa omzet harian yang diterima seluruh peserta Pekan Raya Jakarta? Tentunya milyaran juta rupiah. Siapa yang hendak menanam investasi jangka pendek (sewa tem
Dengan menyaksikan suasana Pekan Raya Jakarta, seolah tak ada pengaruh yang cukup signifikan atas kenaikan harga BBM. Penjualan mobil dan motor tetap menunjukkan kegairahan. Gadis-gadis yang bertugas sebagai Sales
Dirgahayu Jakarta!
(